Indonesia ladang jual beli online terbesar se-Asia

Indonesia memiliki potensi menjadi negara dengan laman jual beli online atau e-commerce terbesar se-Asia, menyusul perekonomian negara yang terus meningkat dan populasi yang terus berkembang.

“Indonesia memiliki potensi pasar e-commerce terbesar di Asia karena pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat,” kata Chairman dan Kepala Eksekutif Rakuten.Inc Hiroshi Mikitani ketika membuah Rakuten Expo Jakarta di Jakarta pada Senin (12/11).
Kepala Eksekutif MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan penetrasi Internet di Indonesia tumbuh sebesar 20 persen pada tahun ini dan dua-tiga tahun lagi akan tumbuh 40 persen. Tentunya, tingginya penetrasi Internet akan menggenjot pertumbuhan laman jual beli online.
Faktor kedua, kata Hary, populasi di Indonesia terus naik terutama populasi yang berusia muda atau di bawah 40 tahun. Hebatnya, masyarakat usia muda itu sangat cerdas dan melek Internet yang masing-masing memiliki ponsel pintar. Faktor ketiga, timbulnya masyarakat kelas menengah sebanyak 130 juta di Indonesia.
“Populasi muda Indonesia sebesar 70 persen dan masyarakat kelas menengah terus naik naik 130 juta,” katanya.
Terakhir, pemerintah terus membangun infrastruktur dan memberdayakan jangkauan Internet di indonesia serta penetrasi ponsel pintar tumbuh dua kali lipat.
Dalam kesempatan itu, Rakuten, Inc menyelenggarakan Rakuten Expo Jakarta untuk memperkenalkan produk-produk rakutan dan mendekatkan diri ke pelanggan.
Sumber : http://www.analisadaily.com

Saatnya Industri Fashion Di Indonesia Go Global

Selama dilangsungkannya Jakarta Fashion Week (JFW) 2012, keterlibatan banyak pihak dalam ‘merayakan’ pesta mode akbar yang berlangsung lebih dari sepekan ini sangat terasa.

Tak hanya sekadar menggelar pagelaran busana, rangkaian kegiatan yang tentunya mendukung kemajuan industri mode Indonesia juga dilakukan. Salah satunya adalah dengan terjalinnya hubungan kerjasama antara Indonesia dan Inggris dalam rangka mengglobalkan industri mode, yang dijembatani oleh British Council dan mendapat dukungan penuh dari Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Mari Elka Pangestu mengungkapkan kegembiraan dan dukungannya juga menegaskan kembali bahwa antara Indonesia dan Inggris telah dilakukan penandatanganan kesepakatan atau Memorandum of Understanding (MOU) antara Indonesia dan Inggris dalam bidang ekonomi kreatif untuk periode lima tahun ke depan. Dan salah satu kontribusinya terlaksana melalui program fashion dari British Council.

Program jangka panjang yang melibatkan beberapa pakar bisnis mode dari Center of Fashion Enterprise (CFE) ini didatangkan khusus untukmemberi gambaran mengenai pasar internasional, sekaligus mengadakan program perintis dimana 8 desainer Indonesia yang terpilih diberikan bimbingan secara profesional agar dapat melaju ke pasar dunia. Kegiatan ini membuktikan bahwa potensi yang dimiliki oleh para pelaku bisnis mode di Indonesia memiliki peran kuat dalam menguatkan sektor ekonomi kreatif.

Menurut konsultan CFE Toby Meadows kendala yang terjadi dalam pasar mode di Indonesia sebenarnya tak jauh berbeda dengan di pasar dunia. Bahkan sumber daya yang menakjubkan menjadi suatu keunikan di Indonesia. “Industri kerajinan atau craftmanship di Indonesia sangat luar biasa,” ungkap kagum Toby.

Ppemerintah Indonesia pun memberi dukungan penuh terhadap produk lokal. Bahkan Indonesia memiliki lembaga atau institusi yang mendukung hal ini, yaitu Jakarta Fashion Week.

Dengan semangat ‘Go Global’ seperti yang diserukan Mari Elka Pangestu beserta dukungan penuh dari pemerintahan dan instansi terkait, serta kesadaran penuh dari para pelaku mode Indonesia yang dengan kreativitas tinggi mengolah wastra Indonesia, bukan tidak mungkin ciri khas kita akan membuat pasar internasional ‘melirik’ dan menjadikan Indonesia khususnya Jakarta sebagai salah satu pusat mode yang patut diperhitungkan.

Kerjasama berbagai pihak menjadi kekuatan utama, JFW sebagai institusi mode akan terus mencetuskan program-program yang mendukung perekonomian kreatif serta kemajuan industri mode di Indonesia. Akankah Jakarta menjadi ‘kota fashion’ seperti London, jawabnya YA mungkin saja.

Sumber : http://www.lensaindonesia.com

Akankah Ekonomi Indonesia Kembali Menjadi “Macan” Asia?

Pada era tahun 1990 an, perekonomian Indonesia pernah disebut-sebut sebagai salah satu macan asia dimana pertumbuhan ekonomi Indonesia saat itu mencapai rata-rata tumbuh sekitar 7 persen per tahun. Namun pada pertengahan tahun 1997 badai krisis ekonomi melanda Indonesia dan beberapa negara dikawasan Asia Tenggara dan Asia Timur. Berbagai faktor mempengaruhi krisis ekonomi tersebut baik faktor eksternal dan faktor internal. Akibat dari badai krisis tersebut secara makro pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 1997 merosot tajam menjadi 4,9 persen bahkan sampai minus 17,13 persen pada triwulan III tahun 1998.

Fundamental ekonomi Indonesia yang cukup kuat dan didukung oleh semangat  reformasi di segala bidang membuat Indonesia mampu segera keluar dari badai krisis ekonomi pada tahun 1997/1998, dan mampu bertahan dari berbagai badai krisis tahun 2008 dan krisis global saat ini , yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara-negara berkembang dikawasan Asia.

Akankah Indonesia kembali menjadi “Macan Asia” di bidang ekonomi di masa yang akan datang?

Sejumlah lembaga institusi bergengsi dunia kini mulai memandang Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi di masa datang. Morgan Stanley mengusulkan Indonesia pada BRIC. BRIC merujuk pada empat negara calon ekonomi dunia pada 2020 yang merupakan akronim dari nama Brazil, Rusia, India China. Morgan Stanley mengusulkan nama Indonesia pada BRIC menjadi BRICI (Brazil, Rusia, India, China, Indonesia) karena PDB Indonesia diperkirakan mencapai 800 miliar dollar AS dalam lima tahun mendatang.

Pada Juli 2010, The Economist juga memasukan Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi baru pada 2030 diluar BRIC. The Economist mengenal akronim baru dengan sebutan CIVETS yaitu kepanjangan dari Colombia, Indonesia, Vietname, Egypt, Turkey, dan South Africa.

Laporan Triwulanan Perekonomian Indonesia yang ditulis di laman Bank Duniahttp://www.worldbank.org menyatakan bahwa kinerja pertumbuhan ekonomi Indonesia hingga saat ini masih cukup kuat. Pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada kuartal pertama tahun 2012 masih tetap kuat pada 6,3 persen. Kinerja perekonomian Indonesia relatif kuat hingga saat ini, proyeksi dasar PDB mengalami pertumbuhan sebesar 6,0 persen pada tahun 2012 dan 6,4 persen pada tahun 2013.

Pada Pidato Kenegaraan tanggal 16 Agustus 2012 lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan bahwa ditengah ketidakpastian perkembangan ekonomi global, kinerja ekonomi Indonesia masih dapat menunjuklan kinerja yang cukup baik. Pada tahun 2011 lalu, disaat beberapa negara lain mengalami perlambatan atau bahkan pertumbuhan negatif,  pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 6,5 persen.

Kinerja ekonomi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar itu ditopang oleh permintaan domestik yang cukup kuat. Pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I mencapai 6,3 persen, pada triwulan II sedikit meningkat 6,4 persen, dan diperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2012 dapat dipertahankan pada kisaran 6,3 persen hingga 6,5 persen.

Melihat kinerja ekonomi Indonesia yang mampu keluar dari krisis ekonomi 1997/1998 dalam waktu singkat dan terus membaik dari tahun ke tahun, bahkan menunjukan trend yang terus meningkat serta mampu bertahan bahkan kinerja ekonomi tumbuh rata-rata di atas 6 persen/tahun ditengah krisis global saat ini, prediksi ekonomi Indonesia akan kembali menjadi “Macan” Asia dalam beberapa tahun kedepan bukanlah isapan jempol belaka.

Selain itu  hal lain yang bisa mendorong Indonesia menjadi “Macan” Asia di Bidang Ekonomi di antaranya adalah:

  1. Indonesia memiliki Masterplan Percepatan dan Perluasan Ekonomi Indonesia 2011-2015 yang memiliki Visi “Mengangkat Indonesia menjadi Negara Maju dan merupakan kekuatan 10 besar dunia di tahun 2030 dan 6 besar dunia tahun 2050 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inclusif dan berkelanjutan”. MP3EI bertujuan untuk mempercepat kemajuan dalam spektrum yang luas dari sektor ekonomi, pembangunan infrastrktur, ketahanan pangan dan energi serta pengetahuan dan teknologi.
  2. Indonesia memiliki kekayaan sumber daya alam yang berlimpah dan memiliki sumber daya manusia yang cukup besar, serta saat ini Indonesia sedang giat-giatnya membangun sumber daya manusia yang handal dan berkualitas dan Indonesia memiliki sumber daya manusia produktif atau yang berusia dibawah 30 tahun lebih dari 50% penduduk Indonesia.
  3. Kepercayaan dunia Internasional terus meningkat salah satunya Indonesia akan menjadi Ketua APEC pada tahun 2013. Pemilihan  sebagai Ketua APEC itu merupakan salah satu bentuk pengakuan dunia Internasional kepada Indonesia sebagai negara yang memiliki kekuatan ekonomi di dunia saat ini.
  4. Indonesia terus menerus melakukan perbaikan dan membangun infratruktur yang mendorong pertumbuhan ekonomi . Saat ini Indonesia akan membangun Infrastruktur senilai 500 miliar dollar AS dalam koridor MP3EI yang tentunya akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi pada tahun-tahun mendatang.
  5. Kondisi keamanan  yang terjaga dengan baik telah mendorong terciptanya Iklim investasi yang kondusif dimana pada tahun ini nilai Investasi diperkirakan akan mendekati 20 miliar dollar AS meningkat – naik sepertiga dibandingkan tahun lalu.

Jadi, nampaknya prediksi Indonesia dalam beberapa tahun kedepan menjadi “Macan” Asia di bidang Ekonomi bukanlah mimpi belaka, namun bisa menjadi kenyataan dengan bercermin dari prestasi-prestasi yang diraih Indonesia selama ini baik keberhasilan keluar dan bertahan dari krisis ekonomi global maupun prestasi Indonesia dalam meningkatkan pertumbuhan ekonominya, serta meningkatnya kepercayaan dunia Internasional kepada Indonesia. Mimpi Ekonomi Indonesia menjadi Macan Asia akan segera terwujud. Semoga …

Previous Older Entries